Suatu hari seorang adik kelas di psikologi menemui saya
Perlahan ia menanyakan adakah yang salah dengan dirinya
Dia merasa hidayah tidak kunjung menyapanya
Ya, dia memang belum menggunakan jilbab di kesehariannya
Adik kelas yang ini adalah sosok yang luarbiasa rajin datang
mentoring
Meski hujan badai, meski di minggu UTS dia selalu datang ke
agenda mentoring
Maka, sambil menatap lekat-lekat matanya, saya bilang
padanya
“Ada sebagian orang yang hidayah diulurkan dengan lembut
oleh Allah kepadanya. Dan ada juga sebagian orang yang lain yang Allah tunggu
sampai ia bergerak sendiri merebut hidayah itu dari tangan-Nya. Mungkin kamu
yang kedua. Rencanakanlah misi besar
perebutan hidayah itu.. Rencanakan dengan rapih dan sistematis, persis seperti
kamu hendak menjalankan program BEM. “
Ada senyum dan sedikit anggukan saat saya mengatakan hal
tersebut.
Duhai, adikku. Itulah keistimewaan Allah ciptakan aneka rupa
manusia. Termasuk Allah ciptakan kamu yang dari luar terlihat kaku, kritis, atau
apalah itu, tapi justru yang tersirat adalah komitmen, keberanian, dan totalitas
dalam semua tindakanmu..
Semoga engkau lekas merebut hidayahmu, adik
J
1 Tanggapan untuk "Hidayah Yang Direbut"
hidayah yang direbut heroik banget ya suka saya suka tulisan ini saya akan memperjuangkan ni'mat yang Allah berikan kepada saya
Posting Komentar