Review Novel Into The Water
Hallo, everyone! Assalamualaikum, apa kabar? Sekarang ini saya mau
membedah novel yang sudah saya baca ya. Novelnya bagus sih menurut saya, mindblowing gitulah kalau bahasa kerennya, hihi. Ini dia data novelnya dulu yaaa.
Judul : Into The Water
Penulis : Paula Hawkins
Penerbit : Mizan Publika (PT Mizan Publika)
Jumlah Halaman : 480 Halaman
Isi Cerita:
Novel ini berkisah tentang Nel Abbott yang terbunuh di
sungai di kota Beckford. Nel Abbott ditemukan dengan pakaian lengkap di sungai
pada pagi hari. Spekulasi berkembang pesat apakah Nel dibunuh? Apakah dia bunuh
diri? Apakah dia jatuh?
Nel Abbott adalah seorang penulis yang sedang mengerjakan
riset untuk buku terbarunya tentang sungai yang menjadi legenda di kota
Beckford. Ironisnya bukunya belum diterbitkan malah Nel Abbott ditemukan
tenggelam di sungat itu.
Inspektur Sean Towsend menyelidiki kasus kematian ini dengan
mengintrogasi keluarga Nel Abbott yaitu Jules (adik Nel), Lena (anak perempuan
Nel). Sungai di Kota Beckford ini memang
memiliki sejarah yang sangat-sangat kelam. Terdapat beberapa kali peristiwa
penenggalaman dan bunuh diri yang terjadi di sungai itu. Oleh karena itulah Nel
Abbott tertarik untuk meneliti dan menerbitkannya menjadi sebuah buku.
Tokoh-tokoh :
Nel Abbott = Korban tewas di sungai di kota Beckford
Lena Abbott = Anak perempuan Nel
Jules Abbott = Adik perempuan Nel
Sean Towsend = Inspektur polisi di kota Beckford
Erin = Inspektur polisi di kota Beckford
Nickie Sage = Peramal, warga kota Beckford
Louise Whittaker = Ibu Rumah Tangga, warga kota Beckford
Josh = Anak laki-laki Louise
Patrick Towsend = Ayah
dari Sean Towsend
Mark = Guru Lena Abbott
Kelebihan Novel Ini:
Hmm. Menurut saya kelebihan novel ini ada pada perancangan
titik demi titik misteri yang merambat pelan membuat pembaca jadi penasaran ingin
terus membalik halaman novel ini tapi juga sering menahan napas karena saking
ngerinya pemaparan fakta demi fakta. Selain itu tema yang diangkat juga bagus
karena menyangkut legenda sebuah sungai pada sebuah kota dan misteri yang melingkupi
legenda itu.
Kekurangan Novel Ini :
Apa ya, menurut saya sih karena cara berceritanya dari orang
pertama, ya, semuanya menjadi pencerita orang pertama secara berganti-gantian,
jadi kadang-kadang tampak lama banget berkembangnya misteri dalam novel ini.
Buat yang ngga terlalu suka baca buku jadinya akan gampang banget untuk cepat
bosen. Padahal sih, ih wow, menurut saya novel ini bener-bener bagus dan rapih
dalam meniti fase demi fase misterinya. Tapi memang jadinya banyak yang harus
dijelasin sih..
Bagian Paling Favorit :
Hmm, saya paling suka pas bagian penyelesaian-penyelesaian
kesalahpahaman seumur hidup antara Nel Abbott dan Jules Abbott sih. Ngga, ngga
akan spoiler, janji deh beneran. Tapi lega aja walaupun setelah Nel meninggal
tapi lega pas akhirnya semua misunderstanding jadi clear di ujung novel. Ya,
walau meninggalkan perih karena kelegaan itu juga berubah jadi penyesalan
karena Nel sudah meninggal. Dih, spoiler ini sih. Wkwk.
Bagian Paling Non-Favorit :
Pas bagian cerita flashback perempuan-perempuan yang
meninggal di sungai itu. Huhuhu, seram banget yet bikin penasaran sih tapinya. Dan
bikin sedih menyayat hati banget. Ada yang dibunuh ada yang bunuh diri tapi
tetep bikin sedih semuanya.
Bagian Paling Bikin Pengen Skip Ajah:
Pas masa muda Nel Abbott dan Jules Abbott sih. Ada kisah
perundungan yang diterima Jules Abbott karena dia gemuk dan ada juga kisah
menyedihkan tentang Jules yang menenggelamkan diri di sungai. Heartbreaking
sangat sih itu. Apalagi diceritakan bahwa alasan Jules menenggelamkan diri akibat
diperkosa…… :'(
Kesan Secara Keseluruhan:
Novel ini menyiratkan semacam pesan dari perempuan untuk
dunia. Tokoh utamanya perempuan. Korban di sungai juga semuanya perempuan. Tokoh-tokoh
yang diinterogasi juga kebanyakan perempuan.
Perempuan yang sering disalahpahami sebagai korban dan tidak
memiliki banyak pilihan. Novel ini seperti memberikan jawaban getir dari
perempuan-perempuan yang dipaksa dipilihkan pilihan-pilihan dalam hidupnya.
Tapi di sisi lain juga novel ini seperti menceritakan
kemasaman pria-pria yang seringkali disalahartikan. Pria-pria yang kebutuhannya
tidak tersalurkan, entah sesederhana kebutuhan memiliki teman, kebutuhan
dipercaya, atau kebutuhan biologis.
Secara keseluruhan novel ini kesannya gelap, gelap banget
malahan. Semacam sungai yang airnya berwarna hitam gelap karena gelapnya malam.
Lalu sungai itu memanggil-manggil dirimu untuk menenggelamkan diri, jauh. Jauh.
Jauh ke kedalamannya..
Belum ada tanggapan untuk "Review Novel Into The Water"
Posting Komentar