Persiapan Menjelang Operasi Bedah Sesar Berulang



Momen kelahiran adalah sebuah kejadian penting bagi seorang ibu. Hampir semua ibu menginginkan kelahiran yang alamiah. Hal ini dikarenakan cepatnya pemulihan paska proses kelahiran alamiah. Tetapi kondisi kelahiran pada hari H tidak pernah dapat kita duga. Bagi ibu yang pernah mengalami operasi bedah sesar, risiko untuk mengalaminya lagi menjadi meningkat sebanyak 50%.

Terdapat banyak penyedia jasa kesehatan (RS, bidan, dan doula) yang memberikan pelatihan teknik atau metode agar ibu dapat menjalani proses kelahiran alamiah setelah sesar (VBAC). Namun jika pada akhirnya proses operasi bedah sesar tidak dapat dielakkan lagi, lalu hal apa sajakah yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi hal-hal terburuk?

Menurut detik dot com, operasi bedah sesar berulang memiliki beberapa risiko kesehatan seperti perdarahan, pengangkatan rahim, ataupun komplikasi lainnya. Tidak hanya secara fisik, proses operasi bedah sesar berulang juga memiliki risiko pada kesehatan mental. Prosesnya yang membutuhkan waktu penyembuhan yang lama disinyalir meningkatkan risiko baby blues syndrome., yaitu sebuah kondisi gangguan mood pada ibu yang terjadi setelah melahirkan.

Untuk mencegah hal-hal tersebut, maka seorang ibu harus melakukan persiapan yang meliputi persiapa fisik, mental, dan finansial.

Pertama, persiapan terkait fisik si ibu. Proses bedah sesar berulang akan menghasilkan luka jaringan yang dalam. Sebelum operasi dimulai, ibu dapat menanyakan kepada dokter mengenai stok darah untuk berjaga-jaga jika dibutuhkan selama operasi.

Persiapan fisik ini juga terkait kesiapan tubuh berlatih duduk, berdiri, hingga berjalan setelah operasi selesai. Pada bedah sesar berulang, ibu dapat mengenali tanda kapan tubuh siap untuk berlatih duduk, berdiri dan berjalan. Pada prinsipnya jangan terlalu memaksakan tetapi kenali dan bacalah tanda-tanda tubuh ibu sendiri. Kondisi setiap ibu dapat berbeda-beda pada setiap operasi bedah sesar. Oleh karena itu, kenali dan baca setiap tanda dari tubuh ibu.

Kedua, persiapan terkait mental si ibu.  Walaupun sudah pernah mengalami bedah sesar sebelumnya, seorang ibu tetap harus mempersiapkan mentalnya. Persiapan ini meliputi penerimaan akan peristiwa yang akan terjadi, penerimaan akan kecemasan dan ketakutan yang menghantui, serta upaya untuk memberikan waktu bagi diri sendiri untuk berdamai dengan peristiwa.

Bagi ibu yang ingin waktu sendirian untuk pemulihan pasca operasi sesarnya yang ke sekian kali, jangan sungkan-sungkan untuk mengkomunikasikan kepada keluarga. Komunikasi kepada keluarga besar sangat penting sebagai sistem dukungan bagi ibu. Jika ibu tidak ingin didatangi tamu selama masa pemulihan di RS, ibu dapat meminta agar kelaurga menjenguk saat sudah di rumah.

Persiapan mental yang baik akan menjauhkan risiko baby blues syndrome. Ibu yang mengalami bedah sesar berulang dengan mental yang siap akan lebih mudah dalam menerima efek-efek setelah operasi. Seperti rasa sakit dan rasa tidak nyaman akibat luka jahitan operasi.

Persiapan mental ini juga termasuk bagi suami. Seorang suami sangat diharapkan untuk siap secara mental mendukung istri yang akan melalui operasi sesar. Suami dapat menyiapkan dukungan yang dibutuhkan ibu sebelum, selama dan sesudah proses operasi.

Sebelum proses operasi sesar, suami dapat memijat istrinya agar merasakan perasaan tenang di dalam hatinya. Dukungan dari seorang suami memiliki efek yang sangat besar bagi seorang ibu yang akan melahirkan. Suami juga dapat memberikan pelukan agar istri tidak merasa sendirian menghadapi proses ini.

Beberapa RS memiliki kebijakan untuk melarang suami masuk ke dalam ruangan operasi. Suami dapat bertemu dengan istri sekitar 1-2 jam setelah operasi sesar selesai. Waktu yang dibutuhkan akan semakin lama pada operasi sesar berulang.

Persiapan mental pada suami dan istri akan menjadi landasan yang kuat bagi pemulihan seusai operasi bedah sesar. Suami juga dapat mengambil alih pengasuhan anak pertama selama istri memulihkan fisik dan mental.

Ketiga, persiapan terkait finansial. Operasi bedah sesar secara umum adalah operasi besar yang membutuhkan dana tidak sedikit. Ibu dapat menyiapkan hal ini agar tidak mendadak menjelang hari H dengan menyiapkan tabungan atau asuransi. Persiapan finansial juga terkait kebutuhan terkait sistem dukungan di rumah sepulang ibu dari rumah sakit. Misalnya apakah perlu menyewa asisten rumah tangga untuk meringankan beban ibu atas tugas-tugas domestik.

Pada akhirnya operasi bedah sesar berulang bukan akhir dari segalanya. Ia dapat disikapi dengan bijak jika persiapannya menyeluruh baik fisik, mental dan finansial. Dukungan suami dan keluarga besar juga sangat dibutuhkan agar pemulihan ibu dapat berjalan lancar.

Selamat menghadapi operasi bedah sesar berulang dengan berani lagi bijaksana, wahai para ibu!



Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Persiapan Menjelang Operasi Bedah Sesar Berulang"

Comment