cuma manusia biasa bukan siapa-siapa

Malam datang lagi pada saya. Masih sama. Masih malam.

Yang selalu berbeda adalah perasaan saya di malam-malam itu. Ada kalanya saya senang. Ada kalanya sedih. Ada kalanya senang sekali. Ada kalanya sedih sekali.

Sekarang malam sudah larut. Dan saya masih belum menemukan ketenangan.

Ia terbang melayang bagai camar di lautan bebas. Atau jangan-jangan saya yang ingin menjadi camar. Terbang melayang tanpa pretensi apapun. Cuma menatap segalanya bagai titik-titik kecil di kejauhan.

Bodoh.

Saya kan manusia.

Manusia penuh spontanitas yang sering lupa dan kerap childish.

Masih seperti dulu, malam setia menemani langkah saya. Mungkin sedang berderap penuh semangat. Atau gontai tak tentu arah.

Sosok-sosok ini masih mengelilingi saya. Memberi support. Benarkah? Lalu, mengapa saya merasa terbebani? Karena saya belum ikhlas. Lucu, saya bertanya tapi tau jawabannya.

Kemudian, setiap sudut hati saya berdengung serupa lebah-lebah. Mengapa kamu tidak menjauh saja. Sejauh-jauhnya dari orang-orang itu.

Orang-orang berhati ingin menyerupai malaikat (mereka manusia).

Saya bukan siapa-siapa.

Di pelataran semesta maha luas ini saya sendirian.

Rupanya saya masih serapuh dulu dan masih sepintar dulu menutupinya. Dan malam selalu menjadi saksi bagi saya untuk menyeka air mata jiwa yang kering sebab duka, sebab luka, sebab saya mengecewakan orang-orang berhati malaikat.

Buat orang-orang berhati ingin menyerupai malaikat, saya tidak tau harus bagaimana, sungguh.

Saya bersama kalian karena Allah semata. Sungguh karena Dia saja.

Dan kini bila saya mengecewakan, biarkan saya tetap berjalan bersama kalian.

Sebab saya cuma saya. Yang menghabiskan malam-malam dengan terus-menerus berpikir apakah saya sedang berbohong setiap saat?

Apakah saya adalah saya jahat yang menipu orang-orang berhati ingin mnyerupai malaikat atau saya baik yang tidak mengerti cara asertif?

Saya cuma tau saya punya Allah yang mencintai setiap saat di malam-malam saya..

Entah itu malam riuh rendah atau malam sunyi bunyi.

Buat orang-orang berhati menyerupai melaikat, izinkan saya menjadi diri saya sendiri.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "cuma manusia biasa bukan siapa-siapa"

Comment