Surat untuk bayiku
Kesekian kali ku membuat surat, tak lain tak bukan untuk menuliskan
perasaanku tentangmu hai makhluk super kecil-ku tersayang.
Ibu menulis ini di sela-sela menunggu tante Uthe psikotes di
PT Sumitomo. Kamu tau kan nak? Itu tempat yang cukup sering kamu kunjungi dalam
bulan-bulan pertamamu di rahim ibu.. Hihihi. Oh anakku ibu sering masih merasa
lucu mendapati kenyataan ada sepasang telinga yang mendengar setiap yang ibu
katakan kini. Ada sebuah jantung yang berdetak memuji asma Allah menyatu dalam
tubuh ibu kini. Ada sepasang kaki yang masih sangat super kecil tetapi sudah
siap bertumbuh dalam keluarga kecil kita bersama.
Ibu menulis ini karena ibu memang suka menulis, nak.. Ibu
memang terkenal suka “lebay” alias berlebihan dalam berkata-kata, nak. Ibu
sangat gembira, sangat sangat gembira kamu terus bertumbuh dan bertumbuh dalam
rahim ibu. Ibu yakin dengan izin Allah bismillah ya nak rahim ibu nanti akan
menyesuaikan besar tubuhmu..rahim ibu adalah rumah pertamamu, tempat kita
pertama bertemu, sungguh ibu menyadari masih ada banyak sekali kekurangan yang
ada dalam diri ibu. Ibu masih suka bercanda tidak penting, berkata kurang
halus, atau mengeluh, padahal ibu yakin kamu sekarang sudah mulai mendengar
setiap perkataan ibu..
Detak jantung ibu pasti membisingkanmu sekali ya?? Itu
nina-bobo untukmu, bayi. Di dunia luar sana ada kebisingan berkali-kali lebih keras
daripada jantung ibu.. Tapi kamu harus tau, sebising apapun, tempat paling
nyaman untuk kembali adalah nurani yang dekat dengan Allah..
Bayi kecil nan mungil, terima kasih telah tidak merepotkan
ibu..Membersamai ibu ke sumitomo, atau sepulang kerja naik angkot menyusuri
tanjung barat yang macet, terimakasih bayiku untuk menyadarkan ibu arti pemaknaan
cinta kasih orangtua kepada anaknya..
Sekarang ibu sedikit-sedikit paham besar cintanya nenek
kakekmu kepada ibu..juga kedua orang tua ayahmu, ibu sedikit-sedikit mulai
percaya bahwa cinta orangtua terhadap anak adalah kisah ter-ajaib tentang cinta
yang abadi, tak butuh dibalas tak butuh dipuji, cinta orangtua mengalir semurni
mata air..
Ibu jadi merasa harus bersiap-siap..bersiap-siap cinta ibu
yang sangat besar ini tak berbalas setimpal olehmu. Tapi ibu tau, seperti
apapun kamu, cinta ibu akan tetap sama besarnya untuk kamu..
Bayi, waktu-waktu ke depan ada saatnya kamu harus berpisah
dengan hangat rahim ibu...Ada saatnya Allah mengilhamkan dirimu untuk mencari
jalan keluar dari tubuh ibu. Tetaplah menunduk di hadapan kemuliaan Allah ya
nak? Itu prosesnya bernama kelahiran.. Dan ibu tau, ada dua kemungkinan dalam
proses kelahiran : kita bersama melanjutkan kehidupan atau salah satu dari kita
pergi meninggalkan dunia yang fana ini..
Ibu yakin kamu anak yang tunduk di hadapan Alllah Sang Maha
Pemberi.. Makanya ibu memohon di hadapan Allah untuk memampukan ibu melahirkanmu
secara normal nan membahagiakan kita berdua dan kita bisa beriringan mengisi hari-hari mengenal
Robb kita bersama, Allah SWT..
Saat kamu kelak mencari jalan keluar nanti mungkin pada diri
kita ada perasaan tidak nyaman,,tapi tenanglah
sebab kita selalu terhubung sebab kita pernah dalam tubuh yang sama.. Teruslah
berusaha dengan kemampuanmu sayangku teruslah berusaha untuk mengeluarkan
tubuhmu perlahan tapi pasti. Semua orang menanti kehadiranmu, bayi kecilku. Dan
segera berpindahlah dari rahimku ke pelukanku segera setelah kamu
lahir..Kenyataan yang melegakan hati kan sayang??bahwa kita tidak pernah
benar-benar berpisah.. Bahwa kelahiran adalah proses perpindahan dirimu dari
rahimku menuju pelukanku. Aku memang selalu memelukmu sejak dalam rahim, tapi
setelah kamu lahir nanti, pelukku akan semakin menjadi-jadi.. Dan kamu bisa
merasa sentuhan ayahmu yang merupakan lelaki spesial itu.
Bayi, selalu ada kalimat-kalimat yang ingin kutulis tentang
dirimu.. Mungkin nanti kamu malu ketika sudah remaja membaca tulisan-tulisan
ibu..Mungkin juga kamu tidak merasa nyaman..tapi tahukah bayi??ibu menulis ini
karena ini membahagiakan ibu, nak..
Saat ibu tulis ini usiamu 14 minggu dalam rahim ibu.
Kabarnya kamu sudah mulai suka menghisap jempolmu berkat impuls-impuls yang dikirimkan
otak mungilmu itu. Ibu suka mengelus perut ibu sendiri..Berharap kamu merasa
bahwa ini ibu menyapamu..Dan saat hujan deras tiba ibu suka melengkungkan tubuh
lebih agar kamu merasa ibu sedang memelukmu, sayangku.
Ah, rasa-rasanya ibu sudahi dulu surat ibu kali ini
untukmu.. Semoga kamu memahami suatu saat nanti bahwa kehadiranmu adalah
klimatisasi terhebat kebahagiaan dalam sejarah hidup ibu..
Ibu sayang sekali kamu, bayiku.. :*
Belum ada tanggapan untuk "Surat "
Posting Komentar