tak perlu risau apalagi gundah. semua tak pernah ada percuma. semua satu. aku juga dirimu.seperti untaian frasa yang meliuk. atau sejenak rima yang rebah, kita berjuang. semula terasa sulit. di sini semua melambat. benar-benar relativitas waktu. melemah bila bersamanya. atau menderu seperti hujan.
yang pasti, aku merindumu. seperti bumi yang merindu pada hujan di bulan Juni. melintas debu yang mengukir bayangan. aku merindumu, sungguh,ka.
Belum ada tanggapan untuk "memoar untukmu, ka azka"
Posting Komentar