Aku
suka rumahku. Arahnya menghadap Timur. Jikalau pagi datang, cahaya matahari
memasuki rumah dari pintu.
Menerbas
hingga ke setiap dinding dan lantai.
Rumahku
baik. Akhir-akhir ini aku hanya berdiam di sana. Pengangguran, kata ibuku. Menunggu
seleksi, kataku.
Tapi
rumahku baik. Ia mau menjadi sahabat terbaik hari-hari ini.. Ia memberiku udara
segar dan suasana nyaman..
Tuan
rumah manapun tak ada yang bisa mencintai seperti aku.
Rumahku
layaknya istana di hatiku.. Ia luas, lebar, kokoh, dan bersih.
Arahnya
baik. Menghadap ke arah terbitnya matahari..
Suatu
hari nanti, aku ingin memiliki rumah sendiri seperti rumahku ini.
Lapang,
sejuk, dan menghadap ke Timur.
Tapi
bagiku, sekarang adalah masa-masa terbaik rumahku. Ia cantik saat pagi
menerpanya lewat sinaran matahari. Membuat setiap dindingnya berkilau..
Tak
banyak perabot di dalam rumahku. Tapi justru lapangnya ia membuatku semakin
menyayanginya
Aku
dan rumahku dua sahabat karib.. Aku sayang ia. Selalu.
Belum ada tanggapan untuk "#12 Surat Cinta Untuk Rumah Cahaya"
Posting Komentar