#12 Surat Cinta Untuk Rumah Cahaya



Aku suka rumahku. Arahnya menghadap Timur. Jikalau pagi datang, cahaya matahari memasuki rumah dari pintu.
Menerbas hingga ke setiap dinding dan lantai.

Rumahku baik. Akhir-akhir ini aku hanya berdiam di sana. Pengangguran, kata ibuku. Menunggu seleksi, kataku.
Tapi rumahku baik. Ia mau menjadi sahabat terbaik hari-hari ini.. Ia memberiku udara segar dan suasana nyaman..

Tuan rumah manapun tak ada yang bisa mencintai seperti aku.
Rumahku layaknya istana di hatiku.. Ia luas, lebar, kokoh, dan bersih.
Arahnya baik. Menghadap ke arah terbitnya matahari..

Suatu hari nanti, aku ingin memiliki rumah sendiri seperti rumahku ini.
Lapang, sejuk, dan menghadap ke Timur.
Tapi bagiku, sekarang adalah masa-masa terbaik rumahku. Ia cantik saat pagi menerpanya lewat sinaran matahari. Membuat setiap dindingnya berkilau..

Tak banyak perabot di dalam rumahku. Tapi justru lapangnya ia membuatku semakin menyayanginya

Aku dan rumahku dua sahabat karib.. Aku sayang ia. Selalu.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "#12 Surat Cinta Untuk Rumah Cahaya"

Comment