Untuk dia si apatis
Saya buat tulisan
ini untuk si apatis yang betul-betul apatis... Pemikirannya selalu membuat saya
sakit kepala. Sungguh. Tindak-tanduknya pun memusingkan. Tapi ia dewa-nya
logis. Luar biasa. Dengan kelogisannya, ia menjauh saat ingin merokok dgn
alasan agar racun asap rokok hanya untuknya bukan untuk saya...
Si apatis ini
sering jadi kocak dengan ke-apatis-an yang dia miliki.
Tapi juga sering
serius dengan ke-apatis-an nya itu...
Ah, apatis..
Saya menyukainya,
jujur.
Dia seperti sosok kakak
laki-laki yang bersikap negatif agar saya menjadi kuat..
Dia aneh.
Walau berinteraksi
dengan saya yang heboh cerah ceria ini, dia tetap tidak bergeming.. Apatis
memeluknya erat dari segala penjuru mata angin..
Saya selalu ingat
masa-masa dia terpuruk.. Oh itu mengerikan. Rasanya ingin segera menariknya
dari pusaran luka itu.. Tapi seperti dapat diduga, dia berdiri sendiri,, dari
tengah pusaran luka, lalu kembali melemparkan senyuman khasnya yang konyol
itu..
Ini tentang Rizki
Abinul Hakim..
Pengalaman
membuktikan kami selalu mendukung dalam impian masing-masing.. Ini yang aneh..
Saya dengan Indonesia Mengajarnya dan dia dengan pendidikan S2-nya..
Rizki yang
benar-benar aneh dan sering mencela saya.. Tapi dia-lah sosok kakak laki-laki
yang selama ini belum pernah ada..
:) Thank you for
everything,brot!!
Belum ada tanggapan untuk "#2 Surat Untuk Si Apatis"
Posting Komentar