#3 Surat Untuknya Si Selalu Ada


Teruntuk dia-yang-selalu-ada

Hey dia-yang selalu-ada, pernahkah kita menyadari bahwa waktu merambati tahun ke-7 semenjak kita pertama bertemu? Pernah. Tapi lebih seringnya takjub. Takjub oleh semua kebahagiaan yang selalu ada di 7 tahun itu..
Hey dia-yang selalu-ada, terima kasih untuk tatap hangat dan gelak tawa yang selalu meluberi pertemuan-pertemuan kita.. Untuk hati yang selalu siap menerima kisah baik bahagia atau sembilu dariku. Untuk wajah yang selalu membuatku nyaman..dan yakin..bahwa aku selalu memiliki sahabat sebaik dirimu.
Ketika tahun-tahun bergulir, kita tidak selalu beriring. Kadang kita tenggelam dalam rutinitas. It’s ok. Aku dan kamu sama-sama tau, kita selalu ada.. Well, at least, kamu si-baik-hati-itu selalu ada untukku..
Dan kuingat ketika kita merangkai mimpi Indonesia Mengajar bersama.. Untuk mengabdi di tempat nun jauh, hatiku hangat jika membayangkan itu akan terjadi bersamamu,te..
Dan jika aku sekarang yang lebih dulu, katakan bahwa kamu akan mencobanya lagi di April.. Aku tak pernah rela jika kamu tidak pernah menjadi seorang pengajar muda..

Terima kasih untuk cerita di atas geladak kapal Angke-Pulau Kelapa.. Itu momen karib kita.
Terima kasih untuk sms jawaban tengah malam saat hatiku terserang luka maha perih.. Itu momen paling kamu-selalu-ada untukku..

Dan kujawab ke-selalu-ada-an mu dengan ke-apa-ada-an ku. ;) Mungkin hanya di depanmu lah saja aku berani mengeluarkan hal bernama “kentut turbo” itu.. Hehehehe.. Dan ketika kita tertawa bersama sedetik setelahnya, itulah momen sakral kita.. Happiness....

Itu semua karena aku percaya padamu..

Dan kamu selalu menjaga kepercayaanku. :)

Fajrie Nuary, biarkan Allah membalas semuamu untukku itu ya.. Percayalah, ke-selalu-ada-an dirimu sangat membekas di relungku..

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "#3 Surat Untuknya Si Selalu Ada"

Comment